Teori Permintaan Islam
MAKALAH
ILMU EKONOMI MIKRO ISLAM
Teori Permintaan Islam
Disusun oleh:
Syalbia Marvilina (2430404121)
24-MBS-D
KATA PENGANTAR
Terlebih dahulu marilah kita mengucapkan puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa. Atas nikmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyeselaikan sebuah makalah dengan judul “ Teori Permintaan Islam". Adapun tujuan dari penulisan makalah ini ialah untuk memenuhi tugas mata kuliah Ilmu Ekonomi Mikro Islam.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Ikhwal ini tidak terlepas dari keterbatasan penulis sebagai manusia biasa yang tidak luput dari kesalahan dan kekhilafan. Untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan tugas – tugas yang akan datang.
Batusangkar, Maret 2025
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................ ii
DAFTAR ISI ............................................................................ iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ................................................................................
B. Rumusan Masalah ...............................................................................
C. Tujuan ...............................................................
BAB II PEMBAHASAN
A. Definisi Hukum dan Teori Permintaan .............................
B. Kurva Permintaan .......................................................................
C. Tabel Permintaan........... .........................................................
D. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Permintaan............................
E. Permintaan Individu dan Permintaan Pasar......................................................
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan..........................................................
B. Saran.....................................................................
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam kajian ekonomi secara mikro, pembahasan didasarkan pada perilaku individu sebagai pelaku ekonomi yang berperan menentukan tingkat harga dalam proses mekanisme pasar. Mekanisme pasar itu sendiri adalah interaksi yang terjadi antara permintaan (demand) dari sisi konsumen dan penawaran (supply) dari sisi produsen, sehingga harga yang diciptakan merupakan perpaduan dari kekuatan masing-masing pihak tersebut. Oleh karena itu, maka perilaku permintaan dan penawaran merupakan konsep dasar dari kegiatan ekonomi yang lebih luas. Permintaan dan penawaran adalah dua kata yang paling sering digunakan oleh para ekonom, Keduanya merupakan kekuatan-kekuatan yang membuat perekonomian pasar bekerja. Untuk mengetahui bagaimana kebijakan atau peristiwa akan mempengaruhi perekonomian, terlebih dahulu harus dipikirkan tentang pengaruh keduanya terhadap permintaan dan penawaran.
Pandangan ekonomi Islam mengenai permintaan, penawaran dan mekanisme pasar ini relatif sama dengan ekonomi konvensional, namun terdapat batasan-batasan dari individu untuk berperilaku ekonomi yang sesuai dengan aturan syariah. Dalam ekonomi islam, norma dan moral “Islami” yang merupakan prinsip Islam dalam berekonomi, merupakan faktor yang menentukan suatu individu maupun masyarakat dalam melakukan kegiatan ekonominya sehingga teori ekonomi yang terjadi menjadi berbeda dengan teori pada ekonomi konvensional. Dalam naskah jurnal ini, penulis bermaksud untuk membahas tentang bagaimana teori permintaan dalam Islam.
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang yang telah dijelaskan diatas, terdapat rumusan masalah yang harus dijelaskan
- Menjelaskan Definisi Hukum dan Teori Permintaan
- Menjelaskan Kurva Permintaan
- Menjelaskan Tabel Permintaan
- Menjelaskan Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Permintaan
- Menjelaskan Permintaan Individu dan Permintaan Pasar
- Mengetahui Definisi Hukum dan Teori Permintaan
- Mengetahui Kurva Permintaan
- Mengetahui Tabel Permintaan
- Mengetahui Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Permintaan
- Mengetahui Permintaan Individu dan Permintaan Pasar
Islam tidak menganjurkan permintaan terhadap suatu barang dengan tujuan kemegahan, kemewahan dan kemubadziran. Bahkan islam memerintahkan bagi yang sudah mencapai nisab, untuk menyisihkan dari anggarannya untuk membayar Zakat, infaq dan shadaqah.
Hukum permintaan adalah hukum yang menjelaskan tentang adanya hubungan yang bersifat negatif antara tingkat harga dengan jumlah barang yang diminta. Apabila harga naik jumlah barang yang diminta sedikit dan apabila harga rendah jumlah barang yang diminta meningkat, karena pada hakikatnya makin rendah harga suatu barang maka makin banyak permintaan terhadap barang tersebut. Sebaliknya, makin tinggi harga suatu barang maka makin sedikit permintaan terhadap barang tersebut. Dari hipotesa di atas dapat disimpulkan, bahwa:
1. Apabila harga suatu barang naik, maka pembeli akan mencari barang lain yang dapat digunakan sebagai pengganti barang tersebut, dan sebaliknya apabila barang tersebut turun, konsumen akan menambah pembelian terhadap barang tersebut.
2. Kenaikan harga menyebabkan pendapatan riil konsumen berkurang, sehingga memaksa konsumen mengurangi pembelian, terutama barang yang akan naik harganya.
Pada hukum permintaan berlaku asumsi ceteris paribus. Artinya hukum permintaan tersebut berlaku jika keadaan atau faktor-faktor selain harga tidak berubah (dianggap tetap/ ceteris paribus).Kemudian dalam hukum permintaan terhadap barang halal sama dengan permintaan dalam ekonomi pada umumnya, yaitu berbanding terbalik terhadap harga, apabila harga naik, maka permintaan terhadap barang halal tersebut berkurang, dan sebaliknya, dengan asumsi cateris paribus.
B. Kurva Permintaan
Kurva permintaan dapat didefinisikan sebagai suatu kurva yang menggambarkan sifat hubungan antara harga suatu barang tertentu dengan jumlah barang tersebut yang diminta para pembeli. Kurva permintaan berbagai jenis barang pada umumnya menurun dari kiri ke kanan bawah. Kurva yang demikian disebabkan oleh sifat hubungan antara harga dan jumlah yang diminta yang mempunyai sifat hubungan terbalik.
Semisal dalam daftar permintaan, digambarkan bahwa:
C. Tabel Permintaan
Untuk membuat tabel permintaan, ada beberapa langkah yang dapat diikuti.
Langkah-langkah Membuat Tabel Permintaan:
- Tentukan Barang yang Akan Diperiksa: Pilih barang atau jasa yang akan dianalisis.
- Kumpulkan Data Harga dan Jumlah Permintaan: Kumpulkan data mengenai harga barang dan jumlah yang diminta pada berbagai tingkat harga. Data ini bisa diperoleh dari survei pasar atau penelitian sebelumnya.
- Buat Tabel: Susun data dalam bentuk tabel dengan dua kolom utama: a). Kolom Harga: Menampilkan berbagai tingkat harga barang. b). Kolom Jumlah Permintaan: Menampilkan jumlah barang yang diminta pada setiap tingkat harga.
Berikut disajikan Contoh Tabel Permintaan
Misalkan kita ingin membuat tabel permintaan untuk beras:
Dari tabel di atas, terlihat bahwa saat harga beras turun, jumlah yang diminta meningkat, mencerminkan hukum permintaan bahwa semakin rendah harga, semakin banyak jumlah barang yang diminta.
D. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Permintaan
Menurut Ahman (2009:90-92), faktor-faktor yang mempengaruhi banyak sedikitnya barang yang diminta oleh konsumen antara lain disebabkan oleh:
- Intensitas kebutuhan;
- Selera konsumen (taste);
- Pendapatan konsumen (customer income);
- Harga barang substitusi dan barang komplementer;
- Jumlah penduduk;
- Ekspektasi konsumen tentang harga; dan
- periklanan.
- Harga barang itu sendiri;
- Harga barang lain yang terkait;
- Tingkat pendapatan per kapita;
- Selera atau kebiasaan;
- Jumlah penduduk;
- Perkiraan harga di masa mendatang
- Distribusi pendapatan; dan
- Usaha-usaha produse meningkatkan penjualan.
Sedangkan menurut Sukirno (2011:76), faktor-faktor yang menentukan permintaan adalah
- Harga barang itu sendiri;
- Harga barang lain yang berkaitan erat dengan barang tersebut;
- Pendapatan rumah tangga dan pendapatan rata-rata masyarakat;
- Corak distribusi pendapatan dalam masyarakat;
- Cita rasa masyarakat;
- Jumlah penduduk; dan
- Ramalan mengenai keadaan di masa yang akan datang.
Dari ketiga pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan adalah sebagai berikut: (a) Harga barang itu sendiri; (b) Harga barang lain yang berkaitan dengan produk tersebut (harga barang substitusi dan barang komplementer); (c) Pendapatan konsumen; (d) Intensitas kebutuhan; (e) Selera konsumen; (f) Jumlah penduduk; (g) Distribusi pendapatan; (h) Usaha-usaha produsen meningkatkan penjualan (Periklanan); dan (i) Ekspektasi konsumen tentang harga
E. Permintaan Individu dan Permintaan Pasar
Permintaan individu adalah jumlah barang atau jasa yang ingin dibeli oleh seorang konsumen pada berbagai tingkat harga dalam suatu periode tertentu. Permintaan ini mencerminkan kebutuhan, preferensi, dan kemampuan seorang individu untuk membeli barang atau jasa. Misalnya, seorang konsumen mungkin ingin membeli 2 kg beras jika harganya Rp10.000 per kg, tetapi jika harga beras turun menjadi Rp8.000 per kg, ia mungkin akan membeli lebih banyak, misalnya 3 kg. Permintaan individu sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti pendapatan konsumen, harga barang, harga barang substitusi (barang pengganti), selera atau preferensi konsumen, dan ekspektasi terhadap harga di masa depan.
Di sisi lain, permintaan pasar adalah jumlah total barang atau jasa yang diminta oleh semua konsumen di pasar pada berbagai tingkat harga dalam suatu periode tertentu. Permintaan pasar merupakan hasil penjumlahan dari semua permintaan individu untuk barang atau jasa yang sama. Misalnya, jika ada tiga orang konsumen di sebuah pasar yang masing-masing ingin membeli 2 kg, 3 kg, dan 5 kg beras pada harga Rp10.000 per kg, maka permintaan pasar untuk beras pada harga tersebut adalah 10 kg. Permintaan pasar mencerminkan perilaku kolektif dari semua konsumen di pasar dan dipengaruhi oleh faktor-faktor yang sama seperti permintaan individu, tetapi dalam skala yang lebih besar.
Perbedaan utama antara permintaan individu dan permintaan pasar terletak pada skala analisisnya. Permintaan individu hanya fokus pada satu orang konsumen, sedangkan permintaan pasar mencakup seluruh konsumen dalam suatu pasar. Selain itu, permintaan pasar dapat digunakan untuk menganalisis dinamika ekonomi secara keseluruhan karena melibatkan agregasi dari semua permintaan individu.
Untuk menggambarkan hubungan antara permintaan individu dan permintaan pasar dalam bentuk grafik atau tabel, kita bisa mengumpulkan data dari berbagai tingkat harga dan jumlah barang yang diminta oleh masing-masing individu di pasar. Data tersebut kemudian dijumlahkan untuk mendapatkan total permintaan pasar pada setiap tingkat harga.
Bab III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kesimpulan dari teori permintaan dalam perspektif Islam mencakup beberapa aspek penting yang menjelaskan bagaimana permintaan dipahami dan diterapkan dalam konteks syariah.
- Definisi hukum dan teori permintaan dalam Islam menekankan bahwa permintaan tidak hanya dipandu oleh faktor ekonomi, tetapi juga oleh prinsip-prinsip moral dan etika yang ditetapkan oleh syariah. Dalam hal ini, hukum permintaan menggambarkan hubungan negatif antara harga dan jumlah barang yang diminta, sama seperti dalam teori konvensional, tetapi dengan batasan yang lebih ketat terkait dengan jenis barang yang boleh dibeli.
- kurva permintaan dalam konteks Islam menunjukkan bahwa meskipun harga berfluktuasi, keputusan pembelian harus mempertimbangkan apakah barang tersebut halal atau haram. Hal ini berarti bahwa seorang Muslim mungkin akan memilih untuk membeli barang halal meskipun harganya lebih tinggi dibandingkan barang haram, karena pertimbangan keberkahan dan kepatuhan terhadap syariah.
- tabel permintaan dapat digunakan untuk menggambarkan jumlah barang yang diminta pada berbagai tingkat harga, tetapi dengan catatan bahwa data tersebut harus mencerminkan pilihan barang yang sesuai dengan prinsip Islam. Ini menunjukkan bahwa analisis permintaan dalam ekonomi Islam harus memperhatikan komoditas halal dan thayyib.
- faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan dalam ekonomi Islam meliputi pendapatan, harga barang, preferensi konsumen, serta kesadaran akan hukum syariah. Konsumen Muslim diharuskan untuk membedakan antara barang yang diperbolehkan dan yang dilarang, sehingga keputusan pembelian mereka tidak hanya didasarkan pada harga tetapi juga pada kepatuhan terhadap ajaran agama.
- permintaan individu merujuk pada keputusan pembelian oleh satu orang konsumen berdasarkan preferensi pribadi dan situasi keuangan mereka. Sementara itu, permintaan pasar adalah agregasi dari semua permintaan individu di pasar untuk suatu barang tertentu. Dalam konteks Islam, permintaan pasar juga dipengaruhi oleh norma-norma sosial dan nilai-nilai agama yang mengarahkan perilaku konsumsi masyarakat.
B. Saran
Penulis menyadari bahwa makalah ini banyak terdapat kesalahan dan jauh dari kata sempurna. Maka dari itu Penulis mengharapkan adanya kritik dan saran yang membangun pembahasan makalah di atas.
DAFTAR PUSTAKA
Faiza Ulfa, Pengertian Permintaan dan Penawaran, dalam http://faizaulfa/pengertian-permintaan-dan-penawaran/html. diunggah pada 12 Oktober 2013.
Sugiarto.dkk, Ekonomi Mikro: Sebuah Kajian Komprehensif, (Jakarta: PT.Gramedia Pustaka Utama), h. 35
Sadono Sukirno, Ekonomi Mikro, (Jakarta: Rajawali Press), 78. "Adiwarman A. Karim, Ekonomi Mikro Islam, 33.
Sadono Sukirno, Mikroekonomi Teori Pengantar, (Jakara: PT RajaGrafindo Persada, 2009), h. 75
Sumar'in, Ekonomi Islam: Sebuah Pendekatan Ekonomi Mikro Perspektif Islam, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2013), h. 105
Umar Faruq, Teori Permintaan dalam Ekonomi Islam dan Konvensional, http://unmar-faruq/teori-permintaan-dalam-ekonomi-islam-dan-dalam konvensional/html diunggah pada 12 September 2014.
Komentar
Posting Komentar